Putri pertama Bpk. Wasjan dan Ibu Titin Rasmanah
"Hilda itu hobinya makan es krim. Anaknya seneng banget berbagi ilmu ke semua orang. Sayangnya Hilda suka lupa makan, lupa istirahat, dan asik sendiri kalau lagi fokus dengan suatu hal. Bisa-bisa dicuekin. Orangnya juga gampang deket dengan anak-anak, istilahnya "pengen godain anak-anak" terus. Kan gawat. Terlepas dari itu, saya yakin Hilda memiliki visi dan landasan yang sama dalam berkeluarga.
She's not perfect, but I believe we can go through so-called-tough-but-sweet life together."
Putra ketiga dari Bpk. Joeli Hartono Rianto dan Ibu Ratna Juwita (almh.)
"Ardhi? Siapa itu? Ga nyangka kalau ternyata orang yang punya nama inilah yang menjadi jawaban dari semua do'a. Setelah melewati hidup selama 24 tahun, insyaa Allah bersamanya sisa hidupku akan dijalani bersama. Bersama orang yang beda karakternya, super cuek, super hemat (apa pelit :3). Tapi dia punya akhlak yg baik, pemikiran yg panjang (sampe mau milih apapun lama banget. Haha), dan bertanggung jawab."
He's not perfect, but i believe we can go through so-called-tough-but sweet life together :)
Perkenalan pertama kali hanya sebatas teman sekelas (bahkan Ardhi pun lupa :p). Begitu saja. Setahun pun berlalu, kami dipisahkan oleh kelas yang berbeda
Kami sekelas lagi. Kali ini berbeda, kami menjadi partner berpetualang bersama dengan beberapa sahabat kami yang lain. Mulai dari Kebun Raya Bogor, Pangrango Plaza (yang sekarang sudah menjadi abu), dan rumah salah seorang sahabat menjadi saksi petualangan kami.
Kami terpisah lagi. Tapi selalu, selalu kami sempatkan bertemu, walau sekedar ulang tahun teman, buka puasa bersama, atau berkunjung ke pasar malam
Dalam diam ada rasa berbeda yang kami rasakan satu sama lain. Namun, tiada kata terucap, seserius apapun perasaan itu. Kami hanya bisa memperbaiki diri, berdoa, dan berserah. Semoga Allah menunjukkan yang terbaik untuk kami berdua. Kemudian tiba saatnya Ardhi harus merantau ke negeri kincir. Terucaplah keseriusan itu. Sayangnya, situasi tidak memungkinkan untuk kami bersama. Ada jalan yang harus kami tempuh terlebih dahulu. Sehingga, memperbaiki diri, meluruskan niat, dan berdoa adalah jawabannya.
Di masa liburan Idul Fitri, Ardhi kembali ke Indonesia. Ardhi pun mulai menjalin silaturahmi dengan keluarga Hilda. Komunikasi diantara mereka berjalan dengan baik. Hilda pun mulai berkenalan dengan keluarga Ardhi. Saat Ardhi harus kembali pergi, sudah ada keyakinan bahwa ada keseriusan diantara Ardhi dan Hilda. Namun, kami masih menunggu saat yang tepat untuk memulai
Tiada yang tahu rencana Allah untuk Ardhi dan Hilda. Insya Allah dengan kehendak-Nya, pada 20 Desember 2015, 9 Rabiul Awal 1437. Satu hari sebelum Rasulullah Muhammad SAW menikah dengan Khadijah. Kami berharap semoga keluarga kecil kami nantinya, dipenuhi rahmah seperti Rasulullah dan Khadijah, dipenuhi mawaddah seperti Rasulullah dan Aisyah, dan diberikan sakinnah pada hati kami.